Di era BYOD (Bring Your Own Device) dan kerja hybrid seperti sekarang, kemampuan mencetak dari perangkat mobile sudah jadi kebutuhan penting. Baik itu karyawan lapangan yang harus mencetak kontrak dengan cepat, atau mahasiswa yang ingin mencetak catatan dari ponsel mereka, semua orang menginginkan proses cetak yang mudah, dari mana saja, menggunakan perangkat apa pun.
Namun, kenyataannya tidak selalu semulus itu. Mobile printing sering menimbulkan berbagai masalah yang bikin frustrasi. Artikel ini membahas 7 masalah umum pada mobile printing dan cara mengatasinya.
1. Error “Cannot print from phone”
Pesan error “Tidak bisa mencetak dari ponsel” adalah masalah paling sering muncul. Biasanya penyebabnya ada di level sistem operasi. iOS hanya mendukung AirPrint, sedangkan Android mendukung Mopria dan plugin lain. Jika terlalu banyak aplikasi print terpasang, sering terjadi bentrokan antar-layanan.
Cara mengatasi:
-
Pada Android: masuk ke Settings > Connected devices > Printing, pastikan layanan cetak yang benar aktif (misalnya PaperCut Mobility Print atau layanan Mopria).
-
Pada iOS: pastikan printer mendukung AirPrint dan berada di jaringan yang sama dengan iPhone Anda.
-
Hapus aplikasi atau layanan cetak yang tidak perlu agar tidak bentrok dengan layanan bawaan.
2. Gagal login atau autentikasi di lingkungan BYOD
Di kantor atau kampus, ketika pengguna membawa perangkat pribadi, perbedaan akun atau token keamanan sering menyebabkan cetakan gagal.
Cara mengatasi:
-
Terapkan Single Sign-On (SSO) pada platform cetak mobile agar login lebih simpel.
-
Pastikan pengguna punya izin yang sesuai, baik di sistem manajemen identitas maupun server print.
-
Gunakan solusi mobile printing yang mendukung OAuth2 atau LDAP. PaperCut Mobility Print, misalnya, sudah mendukung LDAP dan SSO.
3. Masalah jaringan (network isolation) saat cetak via Wi-Fi
Kadang perangkat dan printer sama-sama terhubung, tapi printer tetap tidak muncul. Biasanya ini karena pengaturan client isolation pada jaringan Wi-Fi, khususnya jaringan tamu atau publik.
Cara mengatasi:
-
Cek pengaturan SSID di router atau access point, lalu matikan opsi client isolation atau AP isolation.
-
Pastikan printer dan perangkat mobile ada di subnet yang sama.
-
Gunakan server print atau proxy untuk menjembatani perangkat mobile dan printer di jaringan yang tersegmentasi.
4. Antrian cetak penuh karena terlalu banyak job dari mobile
Banyaknya pengguna mobile yang mengirim file besar secara bersamaan bisa membuat antrian macet.
Cara mengatasi:
-
Terapkan batas ukuran file atau throttling di sistem manajemen print.
-
Prioritaskan cetakan yang kecil atau mendesak agar tidak terhambat.
-
Gunakan kompresi data antrian cetak untuk mempercepat proses.
-
Secara rutin bersihkan atau restart spooler printer di lingkungan dengan trafik tinggi.
5. Masalah driverless printing di Android & iOS
Sistem mobile memang mendukung driverless printing, tapi ada batasannya. iOS hanya mendukung AirPrint, Android baru mendukung Mopria mulai versi 8.0. Banyak printer lama masih butuh plugin tambahan.
Cara mengatasi:
-
Pastikan printer mendukung IPP, AirPrint (iOS), atau Mopria (Android).
-
Jika printer tidak mendukung, gunakan aplikasi resmi pabrikan atau server pihak ketiga yang bisa meniru standar IPP Everywhere atau AirPrint.
-
Selalu update firmware printer agar kompatibel dengan API printing terbaru di sistem operasi.
6. Akses cetak untuk pengguna mobile jarak jauh (remote/roaming)
Karyawan yang bekerja dari rumah atau berpindah antar-kampus sering kesulitan menemukan printer, atau terblokir aturan VPN/firewall.
Cara mengatasi:
-
Gunakan solusi cloud print yang memungkinkan kirim cetakan tanpa harus ada di jaringan yang sama.
-
Aktifkan akses cetak berbasis lokasi (location-aware printing) atau gunakan layanan roaming seperti Find-Me Printing, di mana pengguna bisa mengambil cetakan dari printer mana saja yang tersedia.
-
Siapkan opsi cadangan, seperti email-to-print atau portal web.
7. Masalah kompatibilitas dengan printer lama (legacy printers)
Di sektor kesehatan atau pendidikan, sering masih ada printer lama. Masalahnya, printer ini tidak mendukung protokol cetak modern sehingga hasil cetakan gagal atau rusak.
Cara mengatasi:
-
Gunakan server print atau gateway yang bisa menerjemahkan protokol modern (seperti IPP) ke format lama seperti PCL atau PostScript.
-
Sambungkan printer lama ke proxy queue yang kompatibel dengan mobile.
-
Solusi jangka panjang: mulai bertahap mengganti perangkat lama dengan printer modern yang mendukung standar mobile printing.
Kesimpulan
Mobile printing itu praktis — kalau berjalan lancar. Tapi kenyataannya, banyak hambatan teknis mulai dari error OS, masalah jaringan, autentikasi, hingga keterbatasan printer lama.
Dengan memahami 7 masalah umum di atas dan cara mengatasinya, admin IT bisa menciptakan pengalaman cetak mobile yang lebih mulus bagi pengguna. Dan kalau ingin solusi lebih lengkap, ada baiknya menggunakan platform manajemen print yang memang dirancang untuk lingkungan BYOD dan hybrid.
Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!
