Skip to content
  • Beranda
  • Produk
    • Jual Produk ZEBRA
    • Jual Produk BENQ
    • Jual Produk EPSON
    • Jual Produk MAXELL
    • Jual Produk HONEYWELL
    • Jual Produk HP
  • Blog
  • Tentang Kami
placeholder-661-1.png
Hubungi Kami

Tag: printer indonesia

November 4, 2025November 4, 2025

Cetak Label Paket Tanpa Ribet, Lebih Cepat dan Mudah

Bagi kamu yang sering mengirim paket, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis online, mencetak label pengiriman bisa jadi bagian yang cukup merepotkan. Terutama jika harus menulis alamat pengirim dan penerima secara manual di setiap paket. Selain memakan waktu, risiko salah tulis atau label yang sulit dibaca juga cukup tinggi. Nah, sekarang semua bisa dilakukan lebih mudah dan cepat dengan cara mencetak label paket secara otomatis. Mengapa Label Pengiriman Itu Penting? Label pengiriman bukan sekadar tempelan di paket. Label ini berisi informasi penting seperti nama penerima, alamat lengkap, nomor telepon, serta kode pelacakan (tracking number). Semua data tersebut membantu kurir mengirimkan barang ke tujuan yang tepat tanpa kesalahan. Dengan label yang jelas dan rapi, proses pengiriman jadi lebih cepat dan profesional. Ini juga membuat pelanggan merasa lebih percaya karena paket mereka dikemas dan dikelola secara rapi. Tantangan Saat Membuat Label Manual Banyak pelaku usaha kecil dan penjual online yang masih menulis label secara manual. Padahal, cara ini punya banyak kekurangan: Membutuhkan waktu lama, terutama jika pesanan banyak. Risiko salah tulis alamat atau salah kirim paket jadi lebih besar. Tulisan tangan sulit dibaca, apalagi oleh kurir yang harus mengantarkan banyak paket dalam sehari. Tidak terlihat profesional, terutama untuk bisnis yang ingin tampil lebih terpercaya di mata pelanggan. Karena itu, solusi terbaik adalah beralih ke sistem cetak label otomatis. Solusi Praktis: Cetak Label dengan Printer dan Template Digital Sekarang sudah banyak cara mudah untuk mencetak label pengiriman paket, bahkan dari rumah. Kamu cukup menggunakan printer biasa (baik inkjet maupun laser), serta template label yang bisa diunduh secara gratis dari internet atau disediakan oleh platform e-commerce. Beberapa toko online seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada sudah menyediakan fitur “cetak resi otomatis”. Jadi, kamu tidak perlu mengetik ulang alamat pembeli — cukup klik “cetak resi”, lalu label siap ditempel di paket. Jika kamu berjualan di beberapa platform sekaligus, kamu bisa menggunakan aplikasi pengelola pengiriman seperti: ShipStation Orderhive J&T Dashboard atau SiCepat Portal Aplikasi-aplikasi ini membantu mengatur semua pesanan dan mencetak label pengiriman dalam satu tempat, sehingga lebih efisien dan minim kesalahan. Tips Agar Hasil Cetak Label Lebih Baik Agar hasil cetak label terlihat profesional dan tahan lama, ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan: Gunakan kertas label khusus – Pilih kertas stiker A4 atau ukuran sesuai kebutuhan. Ini memudahkan kamu menempel label tanpa perlu lem tambahan. Pastikan printer dalam kondisi baik – Cek tinta atau toner agar hasil cetakan jelas dan tidak buram. Gunakan font yang mudah dibaca – Hindari huruf yang terlalu kecil atau dekoratif. Font seperti Arial, Calibri, atau Helvetica cocok untuk label pengiriman. Cek kembali data sebelum mencetak – Pastikan alamat penerima, kode pos, dan nomor telepon sudah benar. Keuntungan Mencetak Label Secara Otomatis Dengan mencetak label secara otomatis, kamu bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya operasional. Berikut beberapa manfaat utamanya: Lebih efisien: Tidak perlu menulis satu per satu alamat pelanggan. Lebih akurat: Data diambil langsung dari sistem penjualan online, mengurangi risiko salah kirim. Lebih profesional: Label tercetak rapi dengan logo dan informasi pengirim yang jelas. Lebih cepat kirim: Paket bisa langsung diserahkan ke kurir tanpa harus antre lama di konter ekspedisi. Bagi bisnis online, cara ini juga bisa membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengiriman yang cepat dan rapi membuat pembeli lebih percaya dan berpotensi melakukan pembelian ulang. Penutup: Mulailah dari yang Sederhana Mencetak label paket bukan hal yang rumit. Dengan alat dan aplikasi yang tepat, kamu bisa membuat proses pengiriman jadi lebih lancar, cepat, dan efisien. Tak perlu lagi menulis alamat dengan tangan, cukup klik dan cetak — label siap ditempel dan paket siap dikirim. Mulailah dengan langkah kecil: coba unduh template label, siapkan printer di rumah, dan rasakan sendiri kemudahannya. Dalam waktu singkat, kamu akan menyadari bahwa mencetak label paket tanpa ribet bukan hanya membuat pekerjaan lebih ringan, tapi juga membuat bisnismu terlihat lebih profesional. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, merupakan bagian dari PT. iLogo Infralogy Indonesia, yang merupakan mitra terpercaya dalam solusi Infrastruktur IT dan Cybersecurity terbaik di Indonesia. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
October 21, 2025November 4, 2025

Perbedaan Tinta Epson 664 dan 003: Panduan Lengkap untuk Pemula

Bagi kamu yang menggunakan printer Epson, mungkin sering mendengar dua jenis tinta populer: Epson 664 dan Epson 003. Keduanya sama-sama digunakan untuk printer tipe EcoTank (printer dengan sistem tangki tinta isi ulang), tapi ternyata tidak sepenuhnya sama. Banyak orang yang bingung — apakah kedua tinta ini bisa saling menggantikan? Apakah kualitas cetak dan ketahanannya sama? Nah, supaya tidak salah pilih dan merusak printer, mari kita bahas perbedaan antara Epson 664 dan Epson 003 dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. 1. Asal dan Tujuan Penggunaan Epson 664 adalah seri tinta yang sudah lebih lama beredar di pasaran. Tinta ini biasanya digunakan untuk printer Epson seri L100 hingga L600 — seperti L120, L210, L360, dan sejenisnya. Printer-printer ini umumnya dirancang untuk keperluan rumahan atau kantor kecil. Sementara itu, Epson 003 adalah tinta generasi yang lebih baru. Tinta ini dibuat untuk mendukung printer seri EcoTank generasi baru, seperti L1110, L3110, L3150, L5190, L3210, dan sebagainya. Epson mengembangkan tinta ini agar lebih efisien, lebih tahan lama, dan lebih ramah lingkungan. Kesimpulan: Epson 664 → untuk printer generasi lama. Epson 003 → untuk printer generasi baru. 2. Desain Botol dan Cara Pengisian Salah satu perbedaan paling terlihat antara Epson 664 dan Epson 003 adalah desain botol tintanya. Epson 664 memiliki tutup ulir biasa. Saat mengisi tinta, kamu perlu membuka tutupnya dan menuang tinta ke tangki printer secara hati-hati. Kalau tidak hati-hati, bisa tumpah atau mengenai tangan. Epson 003 punya desain botol modern dengan sistem anti-tumpah. Tutupnya memiliki ujung khusus yang hanya pas dengan lubang tangki printer seri baru. Saat botol dicolokkan ke tangki, tinta akan otomatis mengalir, lalu berhenti sendiri jika tangki sudah penuh. Desain ini membuat pengisian tinta jadi lebih mudah, bersih, dan aman — bahkan untuk pemula. Kesimpulan: Epson 664 → model lama, harus dituang manual. Epson 003 → model baru, sistem otomatis anti-tumpah. 3. Kualitas Cetak dan Ketahanan Warna Baik Epson 664 maupun 003 sama-sama menggunakan tinta dye-based (berbasis air). Jenis tinta ini menghasilkan warna yang cerah dan halus, cocok untuk mencetak dokumen dan foto. Namun, ada perbedaan kecil dalam formulasi kimia dan daya tahan hasil cetak: Epson 664 memberikan warna yang tajam, tetapi hasil cetaknya bisa sedikit lebih cepat pudar jika terkena cahaya langsung atau air. Epson 003 memiliki formula tinta yang sudah diperbarui, sehingga hasil cetaknya lebih tahan lama dan lebih stabil warnanya. Warna hitamnya juga sedikit lebih pekat dibandingkan seri 664. Untuk penggunaan jangka panjang — terutama jika kamu sering mencetak foto, laporan, atau dokumen penting — tinta Epson 003 lebih unggul. Kesimpulan: Epson 664 → warna cerah, tapi sedikit lebih cepat pudar. Epson 003 → warna lebih tajam dan tahan lama. 4. Kapasitas dan Jumlah Cetakan Kapasitas kedua botol tinta ini hampir sama, yaitu sekitar 65 ml per warna. Namun, efisiensi cetaknya bisa berbeda karena desain printer dan cara tinta digunakan. Biasanya, satu set tinta Epson 003 bisa mencetak hingga 4.500 halaman hitam putih dan 7.500 halaman berwarna, tergantung pada pengaturan printer. Untuk Epson 664, hasilnya sedikit lebih rendah, sekitar 4.000–6.500 halaman per set. Kesimpulan: Epson 003 → sedikit lebih hemat dan efisien. Epson 664 → tetap bagus, tapi hasil cetak lebih sedikit. 5. Kompatibilitas Printer Ini adalah hal paling penting yang sering diabaikan pengguna baru. Tidak semua tinta bisa digunakan untuk semua printer. Berikut panduan singkatnya: Tinta Epson 664 cocok untuk: L100 / L110 / L120 / L130 / L210 / L220 L300 / L310 / L360 / L365 / L455 / L565 / L605 dan seri lama lainnya. Tinta Epson 003 cocok untuk: L1110 / L3110 / L3150 / L3210 / L3250 L5190 / L5290 / L6290 / L6490 dan seri EcoTank generasi terbaru. Kalau kamu menggunakan tinta yang tidak sesuai dengan seri printer, bisa muncul masalah seperti hasil cetak buram, nozzle tersumbat, atau bahkan kerusakan pada print head. Jadi, pastikan selalu menggunakan tinta yang direkomendasikan Epson. 6. Harga dan Ketersediaan Di pasaran, harga tinta Epson 664 dan 003 tidak terlalu berbeda, tapi 003 biasanya sedikit lebih mahal. Perbedaan harga ini wajar karena 003 merupakan versi terbaru dengan fitur botol modern dan formula tinta yang lebih baik. Rata-rata harga: Epson 664: sekitar Rp 80.000 – Rp 100.000 per botol. Epson 003: sekitar Rp 90.000 – Rp 120.000 per botol. Harga bisa berbeda tergantung toko dan lokasi pembelian. 7. Kesimpulan Akhir: Mana yang Lebih Baik? Baik Epson 664 maupun 003 sama-sama bagus — asalkan digunakan sesuai dengan tipe printer yang cocok. Namun jika dibandingkan secara umum: Epson 664 lebih cocok untuk printer lama dan pengguna yang ingin harga lebih terjangkau. Epson 003 adalah pilihan terbaik untuk printer seri baru dengan pengisian otomatis, hasil cetak lebih tajam, dan lebih efisien. Jadi, sebelum membeli tinta, cek dulu tipe printer kamu. Gunakan tinta sesuai rekomendasi Epson agar hasil cetak tetap bagus, printer awet, dan kamu tidak perlu repot membersihkan tinta yang salah. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci pertumbuhan bisnis. printer indonesia menyediakan solusi terbaik, mulai dari jaringan, storage, cloud, hingga keamanan siber, yang diintegrasikan oleh iLogo Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut di printer.ilogoindonesia.id dan konsultasikan kebutuhan IT Anda dengan kami!

Read More
October 6, 2025October 6, 2025

Penasaran? Yuk Cek Perbandingan Printer Laser VS Printer Ink Tank

Dalam dunia perkantoran, sekolah, atau bahkan usaha kecil, printer sudah menjadi perangkat yang sangat penting. Tapi saat hendak membeli printer, sering kali muncul satu pertanyaan besar: lebih baik pilih printer laser atau printer ink tank (tinta tangki)? Keduanya sama-sama bisa mencetak dokumen dan gambar, tapi cara kerja, biaya operasional, hingga hasil cetaknya sangat berbeda. Nah, biar kamu nggak bingung lagi, yuk kita bahas perbandingan lengkap antara printer laser vs printer ink tank dengan bahasa yang mudah dipahami! 1. Cara Kerja: Laser vs Tinta Cair Perbedaan paling mendasar dari kedua jenis printer ini terletak pada teknologi yang digunakan. Printer Laser bekerja dengan toner (serbuk tinta) dan menggunakan sinar laser untuk memindahkan gambar atau teks ke kertas. Setelah itu, serbuk toner dipanaskan dan dilekatkan ke kertas menggunakan elemen pemanas (fuser). Hasilnya? Cepat, tajam, dan tidak mudah luntur. Printer Ink Tank menggunakan tinta cair yang disemprotkan ke kertas melalui nozzle (lubang kecil pada kepala printer). Sistem tangki tintanya bisa diisi ulang, sehingga lebih hemat untuk penggunaan jangka panjang. Hasilnya lebih halus dan cocok untuk mencetak foto atau dokumen berwarna. Jadi, kalau printer laser seperti “oven” yang mencetak cepat dan panas, printer ink tank seperti “kuas cat” yang menyemprot tinta dengan presisi. 2. Kualitas Cetak Kalau kamu sering mencetak dokumen teks hitam-putih, printer laser adalah juaranya. Huruf terlihat tajam dan profesional, cocok untuk laporan, surat, dan dokumen resmi. Namun, untuk cetak foto atau grafis berwarna, printer ink tank lebih unggul. Warnanya lebih hidup dan gradasinya lebih halus. Banyak orang yang memilih ink tank untuk kebutuhan desain, foto, atau materi promosi. Kesimpulan singkat: Teks hitam → Laser lebih tajam Warna dan foto → Ink tank lebih indah 3. Kecepatan Cetak Di sini, printer laser jelas lebih cepat. Ia bisa mencetak puluhan halaman per menit tanpa penurunan kualitas. Cocok banget untuk kantor atau bisnis dengan volume cetak tinggi. Sedangkan printer ink tank cenderung lebih lambat karena proses penyemprotan tintanya detail dan berlapis. Tapi untuk kebutuhan rumah atau usaha kecil, kecepatannya masih tergolong cukup. Kalau kamu sering mencetak banyak dokumen setiap hari, laser printer akan menghemat banyak waktu. 4. Biaya Operasional dan Perawatan Ini bagian yang paling banyak dipertimbangkan pengguna. Printer Laser: Toner memang lebih mahal di awal, tapi satu cartridge bisa mencetak ribuan halaman. Biaya per halaman biasanya lebih murah untuk cetakan hitam putih. Namun, kalau rusak, suku cadangnya cenderung lebih mahal. Printer Ink Tank: Harga tintanya jauh lebih murah dan mudah diisi ulang. Sangat ekonomis untuk mencetak dokumen berwarna atau foto. Tapi, jika jarang digunakan, tinta bisa mengering dan menyumbat nozzle, sehingga butuh perawatan rutin. Perbandingan singkat: Volume tinggi → Laser lebih efisien Penggunaan ringan hingga sedang → Ink tank lebih hemat 5. Daya Tahan dan Ketahanan Hasil Cetak Hasil cetak printer laser tidak mudah luntur dan tahan air karena tinta berbentuk serbuk yang dilekatkan dengan panas. Dokumen bisa bertahan bertahun-tahun tanpa pudar. Sedangkan hasil cetak dari printer ink tank bisa pudar jika terkena air atau sinar matahari langsung terlalu lama, kecuali kamu menggunakan tinta dan kertas khusus foto. Untuk arsip jangka panjang, laser printer lebih bisa diandalkan. 6. Konsumsi Listrik Printer laser memerlukan daya listrik yang lebih tinggi karena ada elemen pemanas di dalamnya. Saat proses mencetak, konsumsi dayanya meningkat cukup signifikan. Sebaliknya, printer ink tank lebih hemat energi karena tidak butuh panas untuk mencetak. Jadi, kalau kamu ingin printer yang ramah lingkungan dan irit listrik, ink tank lebih unggul. 7. Ukuran dan Suara Secara umum, printer ink tank lebih kecil, ringan, dan senyap saat digunakan. Sementara printer laser biasanya lebih besar dan agak berisik, terutama ketika mencetak dalam jumlah banyak. Kalau kamu punya ruang kerja terbatas, ink tank bisa jadi pilihan yang lebih nyaman. Kesimpulan: Pilih yang Sesuai Kebutuhanmu Kriteria Printer Laser Printer Ink Tank Teknologi Toner (serbuk) Tinta cair Kecepatan Sangat cepat Cukup cepat Hasil Cetak Tajam (teks) Halus & berwarna Biaya Awal Lebih mahal Lebih murah Biaya Operasional Efisien untuk volume besar Hemat untuk cetakan berwarna Daya Listrik Lebih tinggi Lebih rendah Perawatan Minim Perlu rutin Ukuran Besar Kompak Jadi, kalau kamu butuh printer cepat, awet, dan sering mencetak dokumen teks, printer laser adalah pilihan tepat. Namun, kalau kamu ingin mencetak foto, desain, atau dokumen berwarna dengan biaya rendah, printer ink tank lebih cocok. Penutup Baik printer laser maupun ink tank, masing-masing punya keunggulan dan kekurangan. Yang penting adalah menyesuaikan dengan kebutuhanmu — apakah untuk kantor dengan cetak banyak setiap hari, atau untuk kebutuhan rumah yang lebih fleksibel. Jadi, sebelum membeli, pertimbangkan dulu kebutuhan cetakmu sehari-hari. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan printer yang tidak hanya hemat biaya, tapi juga awet dan sesuai gaya kerjamu. Karena pada akhirnya, printer terbaik bukan yang paling mahal, tapi yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
September 9, 2025September 9, 2025

Troubleshooting Mobile Printing: 7 Masalah Umum dan Cara Mengatasinya

Di era BYOD (Bring Your Own Device) dan kerja hybrid seperti sekarang, kemampuan mencetak dari perangkat mobile sudah jadi kebutuhan penting. Baik itu karyawan lapangan yang harus mencetak kontrak dengan cepat, atau mahasiswa yang ingin mencetak catatan dari ponsel mereka, semua orang menginginkan proses cetak yang mudah, dari mana saja, menggunakan perangkat apa pun. Namun, kenyataannya tidak selalu semulus itu. Mobile printing sering menimbulkan berbagai masalah yang bikin frustrasi. Artikel ini membahas 7 masalah umum pada mobile printing dan cara mengatasinya. 1. Error “Cannot print from phone” Pesan error “Tidak bisa mencetak dari ponsel” adalah masalah paling sering muncul. Biasanya penyebabnya ada di level sistem operasi. iOS hanya mendukung AirPrint, sedangkan Android mendukung Mopria dan plugin lain. Jika terlalu banyak aplikasi print terpasang, sering terjadi bentrokan antar-layanan. Cara mengatasi: Pada Android: masuk ke Settings > Connected devices > Printing, pastikan layanan cetak yang benar aktif (misalnya PaperCut Mobility Print atau layanan Mopria). Pada iOS: pastikan printer mendukung AirPrint dan berada di jaringan yang sama dengan iPhone Anda. Hapus aplikasi atau layanan cetak yang tidak perlu agar tidak bentrok dengan layanan bawaan. 2. Gagal login atau autentikasi di lingkungan BYOD Di kantor atau kampus, ketika pengguna membawa perangkat pribadi, perbedaan akun atau token keamanan sering menyebabkan cetakan gagal. Cara mengatasi: Terapkan Single Sign-On (SSO) pada platform cetak mobile agar login lebih simpel. Pastikan pengguna punya izin yang sesuai, baik di sistem manajemen identitas maupun server print. Gunakan solusi mobile printing yang mendukung OAuth2 atau LDAP. PaperCut Mobility Print, misalnya, sudah mendukung LDAP dan SSO. 3. Masalah jaringan (network isolation) saat cetak via Wi-Fi Kadang perangkat dan printer sama-sama terhubung, tapi printer tetap tidak muncul. Biasanya ini karena pengaturan client isolation pada jaringan Wi-Fi, khususnya jaringan tamu atau publik. Cara mengatasi: Cek pengaturan SSID di router atau access point, lalu matikan opsi client isolation atau AP isolation. Pastikan printer dan perangkat mobile ada di subnet yang sama. Gunakan server print atau proxy untuk menjembatani perangkat mobile dan printer di jaringan yang tersegmentasi. 4. Antrian cetak penuh karena terlalu banyak job dari mobile Banyaknya pengguna mobile yang mengirim file besar secara bersamaan bisa membuat antrian macet. Cara mengatasi: Terapkan batas ukuran file atau throttling di sistem manajemen print. Prioritaskan cetakan yang kecil atau mendesak agar tidak terhambat. Gunakan kompresi data antrian cetak untuk mempercepat proses. Secara rutin bersihkan atau restart spooler printer di lingkungan dengan trafik tinggi. 5. Masalah driverless printing di Android & iOS Sistem mobile memang mendukung driverless printing, tapi ada batasannya. iOS hanya mendukung AirPrint, Android baru mendukung Mopria mulai versi 8.0. Banyak printer lama masih butuh plugin tambahan. Cara mengatasi: Pastikan printer mendukung IPP, AirPrint (iOS), atau Mopria (Android). Jika printer tidak mendukung, gunakan aplikasi resmi pabrikan atau server pihak ketiga yang bisa meniru standar IPP Everywhere atau AirPrint. Selalu update firmware printer agar kompatibel dengan API printing terbaru di sistem operasi. 6. Akses cetak untuk pengguna mobile jarak jauh (remote/roaming) Karyawan yang bekerja dari rumah atau berpindah antar-kampus sering kesulitan menemukan printer, atau terblokir aturan VPN/firewall. Cara mengatasi: Gunakan solusi cloud print yang memungkinkan kirim cetakan tanpa harus ada di jaringan yang sama. Aktifkan akses cetak berbasis lokasi (location-aware printing) atau gunakan layanan roaming seperti Find-Me Printing, di mana pengguna bisa mengambil cetakan dari printer mana saja yang tersedia. Siapkan opsi cadangan, seperti email-to-print atau portal web. 7. Masalah kompatibilitas dengan printer lama (legacy printers) Di sektor kesehatan atau pendidikan, sering masih ada printer lama. Masalahnya, printer ini tidak mendukung protokol cetak modern sehingga hasil cetakan gagal atau rusak. Cara mengatasi: Gunakan server print atau gateway yang bisa menerjemahkan protokol modern (seperti IPP) ke format lama seperti PCL atau PostScript. Sambungkan printer lama ke proxy queue yang kompatibel dengan mobile. Solusi jangka panjang: mulai bertahap mengganti perangkat lama dengan printer modern yang mendukung standar mobile printing. Kesimpulan Mobile printing itu praktis — kalau berjalan lancar. Tapi kenyataannya, banyak hambatan teknis mulai dari error OS, masalah jaringan, autentikasi, hingga keterbatasan printer lama. Dengan memahami 7 masalah umum di atas dan cara mengatasinya, admin IT bisa menciptakan pengalaman cetak mobile yang lebih mulus bagi pengguna. Dan kalau ingin solusi lebih lengkap, ada baiknya menggunakan platform manajemen print yang memang dirancang untuk lingkungan BYOD dan hybrid. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
August 27, 2025

5 Cara Label On-Demand Membantu Meningkatkan Efisiensi Gudang

Setiap label di dalam gudang punya peran penting — mulai dari mengarahkan penyimpanan barang (put-away), mengelola stok, hingga memastikan paket yang tepat terkirim ke pelanggan. Namun, proses pelabelan yang sudah ketinggalan zaman justru bisa memperlambat pekerjaan. Menyortir label yang sudah dicetak sebelumnya, menghadapi kesalahan cetak, atau berurusan dengan label yang sulit dibaca seringkali membuang waktu dan membuat tim frustrasi. Dengan Epson ColorWorks® label printer, semua itu bisa diatasi. Cetak label jadi lebih mudah karena bisa dilakukan on-demand (sesuai kebutuhan). Tidak perlu lagi menimbun label pre-print, mengurangi limbah kertas yang terbuang, serta mempermudah ketika ada pesanan mendadak yang butuh label baru dengan cepat. Baik untuk pelacakan inventaris, manajemen pengiriman, maupun memenuhi persyaratan kepatuhan, label berwarna yang dicetak sesuai kebutuhan bisa membantu gudang bekerja lebih efisien. Berikut lima cara label on-demand dengan Epson ColorWorks membantu gudang menjadi lebih cerdas dan produktif: 1. Meningkatkan Akurasi Penyimpanan dan Pengambilan Barang Dalam operasional gudang, kecepatan dan ketepatan dalam mencari barang adalah kunci. Label berwarna dan mudah dibaca memudahkan tim menemukan item yang benar dengan cepat. Misalnya, label bisa diberi kode warna berbeda untuk kategori produk tertentu. Hasilnya? Risiko salah ambil (mispick) berkurang drastis, waktu kerja jadi lebih efisien, dan proses pengiriman bisa berjalan lebih lancar. Bayangkan jika setiap rak memiliki label yang jelas dan penuh warna, staf gudang bisa langsung mengenali area mana yang sesuai tanpa harus bolak-balik mengecek kode kecil yang sulit dibaca. 2. Mengurangi Risiko Kehilangan Stok Produk sering kali hilang bukan karena dicuri, melainkan karena salah label atau label sulit dibaca. Hal ini membuat pelacakan inventaris jadi rumit dan penuh risiko. Dengan cetak label berkualitas tinggi, termasuk barcode yang jelas dan warna yang tajam, setiap produk bisa dilacak dengan lebih mudah. Label yang rapi dan konsisten membantu tim menghindari kebingungan. Misalnya, produk dengan masa kedaluwarsa bisa diberi label berwarna merah, sementara produk reguler tetap dengan label standar. Dengan begitu, stok lebih mudah diawasi dan risiko salah kelola inventaris bisa ditekan. 3. Meningkatkan Efisiensi Operasional Salah satu tantangan besar dalam pelabelan tradisional adalah harus menyimpan berbagai jenis label pre-print. Belum lagi masalah teknis seperti salah ukuran, kesalahan posisi cetak, atau label yang terbuang karena tidak sesuai. Dengan sistem one-step printing dari Epson ColorWorks, semua jadi lebih praktis. Tim gudang cukup mencetak label sesuai kebutuhan tanpa harus mengganti stok label atau khawatir dengan kesalahan alignment. Hasilnya, proses kerja jadi lebih cepat, lancar, dan bebas hambatan. 4. Mudah Beradaptasi dengan Perubahan Stok Dalam gudang, kondisi stok dan detail produk bisa berubah setiap saat. Ada barang baru yang masuk, stok lama habis, atau informasi produk yang perlu diperbarui. Dengan printer label on-demand, perubahan tersebut bisa langsung tercermin dalam label terbaru. Tidak ada lagi kebingungan karena label lama tidak sesuai dengan kondisi aktual. Hal ini membuat gudang tetap lincah (agile) dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap setiap perubahan operasional. Misalnya, ketika sebuah produk berganti kemasan atau mendapat regulasi baru terkait informasi label, tim bisa langsung mencetak label yang sesuai tanpa menunggu lama. 5. Mempermudah Pengiriman dengan Label yang Lebih Informatif Pengiriman sering menjadi titik rawan kesalahan. Label yang kurang jelas bisa membuat barang terlambat, salah kirim, atau bahkan rusak karena salah penanganan. Dengan kombinasi Label Boost® software dan printer Epson ColorWorks, label pengiriman bisa lebih cerdas dan detail. Misalnya, Anda bisa menambahkan instruksi dengan kode warna, menandai paket “Overnight Shipping” dengan warna mencolok, atau memberi tanda khusus pada barang fragile (mudah pecah). Dengan begitu, kurir atau staf logistik tidak perlu lagi menebak-nebak isi paket. Informasi yang jelas di label membantu mengurangi risiko salah penanganan dan mempercepat proses pengiriman. Solusi Pelabelan yang Sesuai Kebutuhan Anda Printer label Epson ColorWorks dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem manajemen gudang (WMS) yang sudah ada. Bahkan, printer ini juga mendukung bahasa printer ZPL, sehingga instalasinya mulus tanpa perlu banyak penyesuaian. Apakah Anda ingin memperbarui workflow gudang atau mengganti proses lama yang tidak efisien, label on-demand dengan printer Epson ColorWorks bisa menjadi solusi tepat. Tidak hanya membantu meningkatkan akurasi dan produktivitas, tetapi juga membuat kerja tim lebih ringan dan bebas hambatan. Saatnya Meningkatkan Efisiensi Gudang Anda Gudang yang efisien bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal detail kecil seperti label. Dengan sistem pelabelan on-demand, setiap bagian operasional — dari penyimpanan, pengambilan, hingga pengiriman — bisa berjalan lebih cepat, tepat, dan hemat biaya. Jika Anda ingin mengurangi limbah label, meminimalisir kesalahan, dan membuat tim bekerja lebih lancar, saatnya beralih ke solusi Epson ColorWorks. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
August 13, 2025

Perkembangan Printer dari Masa ke Masa

Printer adalah salah satu perangkat penting dalam dunia kerja, pendidikan, dan kreatif. Fungsinya untuk mencetak dokumen, gambar, atau desain membuatnya dibutuhkan di berbagai bidang. Namun, tahukah Anda bahwa printer sudah mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali ditemukan? Mari kita lihat bagaimana perkembangan printer dari masa ke masa. 1. Printer Mekanis (Era Awal) Pada akhir abad ke-19, printer pertama yang dikenal adalah printer mekanis, mirip dengan mesin tik. Bentuknya besar, berat, dan proses cetaknya lambat. Printer ini digunakan untuk mencetak huruf atau teks sederhana, biasanya di kantor atau percetakan. 2. Printer Dot Matrix (1970-an) Memasuki tahun 1970-an, lahirlah printer dot matrix. Cara kerjanya menggunakan jarum-jarum kecil yang memukul pita tinta untuk membentuk teks atau gambar berbentuk titik-titik. Kelebihan: Tahan lama dan bisa mencetak di kertas rangkap (carbon copy). Kekurangan: Hasil cetak kurang tajam dan berisik saat digunakan. 3. Printer Inkjet (1980-an) Pada tahun 1980-an, muncullah printer inkjet yang mampu mencetak dengan kualitas lebih baik. Printer ini menyemprotkan tinta langsung ke kertas dengan presisi tinggi, sehingga gambar dan teks terlihat lebih tajam. Kelebihan: Hasil cetak berkualitas foto dan bisa mencetak warna. Kekurangan: Tinta cepat habis dan biaya per cetakan lebih mahal. 4. Printer Laser (1990-an) Teknologi printer laser muncul di tahun 1990-an, menawarkan kecepatan cetak tinggi dan kualitas tajam, terutama untuk teks. Printer ini menggunakan toner bubuk dan teknologi sinar laser untuk memindahkan gambar atau teks ke kertas. Kelebihan: Cepat, hemat untuk cetak banyak dokumen. Kekurangan: Harga mesin relatif mahal di awal. 5. Printer Multifungsi (2000-an) Seiring kebutuhan, produsen menciptakan printer multifungsi yang tidak hanya mencetak, tapi juga bisa memindai (scan), menyalin (copy), dan mengirim fax. Cocok untuk kantor kecil maupun penggunaan pribadi di rumah. 6. Printer 3D (2010-an) Memasuki era baru, printer 3D merevolusi dunia cetak. Bukan lagi mencetak di kertas, printer ini mencetak objek tiga dimensi dengan bahan seperti plastik, resin, atau bahkan logam. Banyak digunakan di industri manufaktur, arsitektur, dan kesehatan. 7. Printer Modern dan Berbasis Cloud (Sekarang) Printer masa kini sudah dilengkapi konektivitas Wi-Fi, Bluetooth, bahkan bisa mencetak langsung dari smartphone atau layanan cloud. Teknologi semakin hemat energi dan ramah lingkungan, mengikuti tren Green Printing. Kesimpulan Perjalanan printer dari mesin mekanis hingga printer pintar masa kini menunjukkan betapa cepatnya teknologi berkembang. Kini, printer tidak hanya untuk mencetak dokumen, tapi juga menjadi alat kreatif dan inovatif di berbagai bidang. Kalau dulu mencetak butuh waktu dan biaya besar, sekarang Anda bisa mencetak dari rumah hanya dengan beberapa klik. Dunia cetak pun terus berevolusi, dan siapa tahu, di masa depan printer bisa mencetak makanan atau rumah seperti di film fiksi ilmiah! Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
August 13, 2025

Perbedaan Digital Printing dan Konvensional Printing

Di dunia percetakan, ada dua metode populer yang sering digunakan: digital printing dan konvensional printing (sering juga disebut offset printing). Keduanya sama-sama bertujuan untuk mencetak gambar atau teks di berbagai media, tetapi proses, biaya, dan hasilnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mari kita bahas perbedaannya supaya Anda bisa memilih metode yang tepat sesuai kebutuhan. 1. Proses Cetak Digital Printing Menggunakan mesin cetak digital (mirip printer berukuran besar) yang langsung mencetak gambar dari file komputer ke media cetak, tanpa perlu membuat pelat cetak. Konvensional Printing (Offset) Menggunakan proses pembuatan pelat cetak terlebih dahulu, lalu tinta dipindahkan dari pelat ke kertas melalui rol. Cocok untuk mencetak dalam jumlah banyak. 2. Kecepatan Produksi Digital Printing Cocok untuk cetakan cepat dan jumlah sedikit karena tidak perlu proses pembuatan pelat. Konvensional Printing Waktu awal produksi lebih lama (karena harus membuat pelat), tapi untuk jumlah besar justru lebih cepat dan efisien. 3. Kualitas Hasil Cetak Digital Printing Kualitas warna sudah bagus untuk cetakan kecil hingga menengah, cocok untuk flyer, brosur, atau kartu nama. Namun, untuk cetakan yang sangat detail, hasilnya bisa sedikit kalah dibanding offset. Konvensional Printing Menghasilkan warna yang lebih konsisten dan detail tajam, sangat baik untuk cetakan profesional dalam jumlah banyak seperti majalah, katalog, atau kemasan. 4. Biaya Cetak Digital Printing Biaya per lembarnya relatif tetap, cocok untuk jumlah sedikit (print on demand). Tidak ada biaya pembuatan pelat. Konvensional Printing Biaya awal (setup) lebih tinggi karena ada pembuatan pelat, tapi semakin banyak jumlah cetak, harga per lembarnya jadi jauh lebih murah. 5. Fleksibilitas Desain Digital Printing Mudah melakukan perubahan desain setiap cetakan (misalnya mencetak nama berbeda di setiap undangan). Konvensional Printing Desain sulit diubah setelah pelat dibuat, sehingga kurang fleksibel untuk cetakan personalisasi. Kesimpulan Jika Anda ingin mencetak dalam jumlah sedikit, cepat, dan fleksibel — digital printing adalah pilihan tepat. Jika Anda mencetak dalam jumlah besar dengan kualitas tinggi dan biaya per unit yang murah — konvensional printing (offset) adalah pilihan terbaik. Intinya, pilih metode cetak sesuai kebutuhan, anggaran, dan waktu yang Anda miliki. Dengan begitu, hasilnya akan maksimal dan sesuai harapan. Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
July 15, 2025

5 Tips Mengatasi Cartridge Lembab yang Bikin Printer Cepat Rusak!

Apakah printer kamu tiba-tiba bermasalah padahal baru saja ganti tinta? Salah satu penyebab umum yang sering diabaikan adalah cartridge yang lembab. Jangan anggap sepele! Cartridge lembab bisa membuat hasil cetakan jadi buruk, tinta tidak keluar, bahkan bisa merusak printer secara permanen. Nah, supaya kamu nggak mengalami masalah ini, yuk simak 5 tips praktis untuk mengatasi dan mencegah cartridge lembab! 1. Simpan Cartridge di Tempat Kering Cartridge yang disimpan di tempat yang lembab sangat rentan berjamur dan merusak komponen dalamnya. Sebaiknya simpan cartridge di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari sinar matahari langsung. Gunakan wadah tertutup seperti kotak plastik dengan silica gel di dalamnya untuk menyerap kelembapan. Tips tambahan: Kalau kamu beli cartridge cadangan, jangan buka segelnya dulu sampai akan digunakan. 2. Jangan Taruh Printer Dekat Jendela atau Kamar Mandi Printer yang diletakkan di area lembab seperti dekat jendela (terkena embun pagi) atau kamar mandi (udara lembap) akan mempercepat kerusakan pada cartridge. Pastikan printer berada di ruangan yang sirkulasi udaranya baik dan bebas kelembapan berlebih. 3. Gunakan Printer Secara Rutin Cartridge yang jarang digunakan cenderung mengering atau malah jadi lembab di bagian dalamnya. Coba cetak minimal 1–2 kali seminggu meskipun hanya satu lembar. Hal ini membantu menjaga aliran tinta tetap lancar dan mencegah kondensasi di dalam cartridge. 4. Bersihkan Cartridge dengan Kain Kering Kalau kamu merasa cartridge agak lembab, jangan langsung dipasang ke printer. Keringkan dulu bagian bawah cartridge dengan kain kering dan lembut. Hindari menggunakan tisu basah atau benda yang kasar karena bisa merusak chip atau head printer. 5. Matikan Printer dengan Benar Setelah selesai digunakan, jangan langsung mencabut kabel listrik. Gunakan tombol power untuk mematikan printer. Hal ini penting karena printer akan menutup head cartridge dan menyimpannya dengan posisi aman yang mencegah kelembapan masuk. Kesimpulan Cartridge yang lembab bukan cuma mengganggu hasil cetakan, tapi juga bisa membuat printer kamu rusak sebelum waktunya. Dengan mengikuti 5 tips sederhana di atas, kamu bisa memperpanjang umur cartridge dan menjaga performa printer tetap optimal. Yuk mulai rawat printer kamu dari sekarang—jangan sampai baru beli tinta, printer malah mogok kerja! Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
June 22, 2025

Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Tinta Printer Tidak Keluar!

Apakah kamu pernah mengalami printer yang tiba-tiba tidak mengeluarkan tinta saat mencetak? Padahal kertas sudah masuk, printer menyala normal, dan dokumen sudah dikirim ke printer, tapi hasilnya kosong atau putus-putus? Jangan panik dulu! Masalah seperti ini memang cukup umum terjadi, terutama pada printer inkjet. Yuk, kita bahas apa saja penyebab umum tinta printer tidak keluar, dan bagaimana cara mengatasinya dengan mudah! Penyebab Umum Tinta Printer Tidak Keluar Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan tinta printer tidak keluar: 1. Tinta Habis atau Hampir Habis Ini penyebab paling sederhana namun sering terlupakan. Cek apakah tinta masih cukup. Terkadang, indikator tinta di layar komputer atau printer tidak selalu akurat. 2. Head Printer Tersumbat Jika printer jarang digunakan, tinta di bagian head bisa mengering dan menyumbat saluran tinta. Ini membuat tinta tidak bisa keluar meskipun masih ada isinya. 3. Tinta Tidak Mengalir dengan Baik Pada printer infus atau CISS (Continuous Ink Supply System), aliran tinta bisa terhambat karena adanya gelembung udara atau posisi selang tinta yang tidak stabil. 4. Cartridge Tidak Terpasang dengan Benar Cartridge yang longgar atau tidak terkunci sempurna bisa membuat printer gagal membaca dan mengeluarkan tinta. 5. Driver Printer Bermasalah Driver printer yang error atau belum diperbarui juga bisa menyebabkan printer tidak bisa mencetak dengan benar. Cara Mengatasi Tinta Printer yang Tidak Keluar Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah tinta printer yang tidak keluar: 1. Periksa Kondisi Tinta Buka penutup printer dan cek apakah tinta masih tersedia. Jika habis, segera isi ulang atau ganti cartridge dengan yang baru. 2. Lakukan Pembersihan Head (Head Cleaning) Gunakan fitur Head Cleaning dari software printer. Fitur ini akan membersihkan saluran tinta dan bisa membantu melancarkan aliran tinta yang tersumbat. Biasanya ada di menu “Maintenance” di pengaturan printer. 3. Cek dan Atur Ulang Cartridge Lepaskan cartridge, bersihkan bagian bawahnya dengan tisu kering, lalu pasang kembali dengan benar. Pastikan cartridge terkunci sempurna. 4. Cek Selang Infus (Jika Ada) Pastikan selang tinta tidak terjepit, tidak ada udara di dalam selang, dan posisinya stabil. Kamu bisa mencoba menyedot tinta menggunakan suntikan khusus jika terjadi hambatan aliran tinta. 5. Perbarui atau Instal Ulang Driver Coba perbarui driver printer dari situs resmi produsen. Jika perlu, hapus driver lama dan instal ulang agar printer bisa berfungsi normal. Tips Agar Tinta Printer Tidak Mudah Macet Gunakan printer secara rutin, minimal seminggu sekali untuk mencegah tinta mengering. Jangan biarkan printer dalam keadaan lama tidak digunakan. Gunakan tinta yang sesuai dan berkualitas untuk menghindari endapan di head printer. Simpan printer di tempat yang tidak terlalu panas atau lembap. Kesimpulan Masalah tinta printer yang tidak keluar memang bisa bikin frustrasi, apalagi kalau sedang butuh mencetak dokumen penting. Tapi tenang, dengan memahami penyebabnya dan melakukan perawatan rutin, kamu bisa mencegah dan mengatasi masalah ini dengan mudah. Semoga tips di atas bisa membantu kamu yang sedang mengalami kendala dengan printer di rumah atau kantor. Selamat mencoba! Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan printer indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman. Hubungi kami sekarang atau kunjungi printer.ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!

Read More
  • 1
  • 2
  • Next

Tentang Kami

Kontak Kami

PT iLogo Indonesia

AKR Tower – 9th Floor
Jl. Panjang no. 5, Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530 – Indonesia

  • printer@ilogoindonesia.id